Wednesday, June 22, 2011

Tobatnya Pembunuh Paman Nabi

Kisah Islamiah malam ini tentang kisah tobatnya Wasyi yang telah membunuh paman Nabi yang bernama Hamzah.
Karena terhasut akan paksaan kaum Quraisy, Wasyi ini akhirnya membunuh paman Rasulullah SAW, dan dia mengaku bersalah di hadapan Nabi dan ingin bertobat. Jalan tobatnya pun cukup panjang.


BERIKUT KISAHNYA.
Wasyi pada awalnya adalah budak berkulit hitam dari Habsyi. Di sepanjang hidupnya, ia terus menerus dihasut oleh kafir Quraisy untuk membunuh majikannya yang tak lain adalah paman Rasulullah SAW yang bernama Hamzah.
Jika Hamzah mati, maka Wasyi akan merdeka sebagai budak.

Maka akhirnya Wasyi pun berhasil membunuh Hamzah. Namun demikian dirinya belum menemukan ketenangan meskipun tidak lagi menjadi budak. Hal itu karena Rasulullah bersama kaum muslimin berhasil membebaskan kota Makkah dari tangan Quraisy.

HASUTAN KAFIR QURAISY.
Melihat keadaan yang dianggap membahayakan nyawanya, Wasyi akhirnya melarikan diri ke Thaif, namun demikian, tak lama kemudian petinggi Thaif juga menyatakan keislamannya. Wasyi kembali bingung dan ia berencana lari ke Syiria atau ke Yaman untuk menghindari Rasulullah SAW.
Ketika ia masih bingung, seseorang datang kepadanya.

"Hai Wasyi, Rasulullah SAW tak akan membunuh seseorang yang masuk Islam," kata orang itu.
Mendengar kata orang itu dan atas petunjuk Allah SWT, Wasyi akhirnya memberanikan diri menemui Rasulullah dan menyatakan keislamannya.
"Apakah kamu yang bernama Wasyi?" tanya Rasulullah SAW.
"Benar, ya Rasulullah," jwab Wasyi.
"Ceritakan kepadaku bagaimana kamu membunuh pamanku Hamzah," pinta Rasulullah.
"Semua itu karena paksaan kafir Quraisy dan hasutan Hindun binti Utbah, sekarang aku menyesal dan rela menerima hukumannya ya Rasulullah," kata Wasyi yang berlinang air mata.




Hati Rasulullah SAW bahagia menerima penyesalan Wasyi.
Namun demikian Beliau menolak untuk didekati oleh Wasyi.
"Pergilah dari sisiku, wahai Wasyi, wajahmu selalu mendatangkan ingatanku kembali kepada pamanku tercinta," kata Rasul.

WASYI MEMBUNUH NABI PALSU.
Wasyi kembali menangis hebat dan ia berusaha tetap ingin menebus segala dosa yang telah diperbuatnya. Ia ingin memberikan bukti kepada Rasulullah SAW atas penyesalannya.
Maka pada suatu saat ia bergabung dengan pasukan muslim yang dipimpin oleh Khalid bin Walid untuk memberantas nabi palsu yang bernama Musailamah Al-Kadzdzab, Nabi palsu yang telah memalsukan Al Qur'an.

"Tanganku sendiri yang harus mengakhiri hidup Musailamah, nabi palsu itu," demikian sumpah Wasyi.
Akhirnya setelah pertempuran tiba, Wasyi dengan gesitnya maju dalam perang dan memainkan tombaknya hingga akhirnya tombak beracun itu menembus dada Musailamah, hingga nabi palsu itu mati.

Belum puas dengan itu, Wasyi memenggal leher nabi palsu itu kemudian mengangkat bagian kepalanya tinggi-tinggi.
"Aku telah berhasil menebus dosaku, aku telah berhasil menebus segala dosa yang pernah aku lakukan," teriaknya dengan gembira.

Perasaan puas telah menghiasi hati Wasyi yang selama ini was-was dan ragu. Ia ingin menunjukkan keislamannya dengan sungguh-sungguh kepada Rasulullah SAW.