Thursday, April 5, 2012

Burung Mati bisa Hidup Lagi | Kisah Nabi Ibrahim

Nah, sekarang Kisah Islamiah akan mengisahkan kisah Qur'ani sekaligus kisah Nabi.
Kisah ini berpedmonan akan Kitab Suci Al Qur'an, Surat Al-Baqarah ayat 260.

Adalah Nabi Ibrahim as yang merasa sangat penasaran siapakah sebenarnya Tuhan yang wajib disembah itu. Dalam pencarian Tuhan tersebut, Nabi Ibrahim as meminta kepada Allah SWT bagaimana menghidupkan orang yang telah mati.
Dan pada kesempatn tersebut, dicontohkanlah empat burung yang mati kemudian dipotong-potong tubuhnya, kmeudian dicampur tiap potongan yang satu dengan yang lain.

Setelah dipotong kecil-kecil dan dicampur, keempat daging burung diletakkan di tempat yang berbeda. Sungguh keajaiban, burung-burung tersebut bisa hidup kembali seperti sedia kala.
Subhanallah...

Kisahnya.
Kisah ini sebagai asbabul nuzul, sebab turunnya ayat 260 Surat Al-Baqarah dan terjadi pada zaman Nabi Ibrahim as.

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتَى قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ قَالَ بَلَى وَلَكِنْ لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَى كُلِّ جَبَلٍ مِنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Artinya:
dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera." dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Nabi Ibrahim as dihadapkan dengan suatu kaum yang rusak yang dipimpin oleh Raja Namrud, seorang raja yang sangat ditakuti oleh rakyatnya dan menganggap dirinya sebagai Tuhan.

Nabi Ibrahim as dilahrikan di Babylonia bagian selatan Mesoptamia, sekarang bernama negara Irak.
Sejak kecil, Nabi Ibrahim as sudah tertarik dengan memikirkan kejadian-kejadian alam, hingga ia menyimpulkan bahwa keajaiban alam tersebut pastilah diatur oleh sesuatu Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Hari demi hari dilalauinya dan Nabi Ibrahim as semakin beranjak dewasa. Nabi Ibrahim as pun mulai berbaur dengan masyarakat luas. Beliau melihat keganjilan di masyarakat tempatnya tinggal, dimana masyarakat menyembah patung-patunng yang terbuat dari batu.

Nabi Ibrahim as minta Petunjuk Allah SWT.
Kembali pada pokok kisahnya, setelah Nabi Ibrahim lama mencari siapa Tuhan yang berhak disembah, akhirnya beliau berketapan hati untuk menyembah Allah SWT dan menjauhi berhala.

Pada suatu saat, Nabi Ibrahim as memohon kepada Allah SWT agar diperlihatkan kemampuanNya untuk menghidupkan makhluk yang telah mati. Hal itu untuk menambah ketetapan hatinya atas kekuasaan Allah SWT, bukan ada maksud yang lain.

Doa dan permohonan Nabi Ibrahim as terkabul.
Nabi Ibrahim as mendapat petunjuk Allah SWT untuk memilih empat jenis burung, dan beliau memilih burung:
1. Merpati
2. Ayam jago
3. Burung merak
4. Burung gagak.
Keempat burung tersebut disembelih kemudian dagingnya dipotong kecil-kecil.

Belum cukup sampai disitu, Nabi Ibrahim as mencampurkan daging kecil-kecil tersebut secara silang dan meletakkannya di puncak gunung yang berbeda. Sedangkan Nabi Ibrahim as sendiri berdiri di antara gunung-gunung tersebut sambil memegang keempat kepala burung yang sudah mati itu.

Pembuktian bahwa yang mati bisa dihiudpkan oleh Allah SWT.
Subhanallah....
Kemudian Nabi Ibrahim as berkata,
"Ya Allah, saya telah percaya kepadaMu, namun tunjukkanlah bagaimana menghidupkan orang yang telah mati untuk menambah ketatapan hatiku."

Mendengar permohon Nabi Ibrahim as tersebut, Allah SWT memberikan petunjuk kepada Nabi Ibrahim as untuk memanggil burung-burung yang mati tersebut.
Ajaib....Subhanallah...
Tak lama kemudian, daging-daging yang terpotong-potong dan dicampur aduk dan acak tersebut perlahan-lahan menyatu kembali membentuk burung yang utuh, dan tak lama berselanmg pula burng-burung itu hidup kembali dan bisa terbang seperti semula.

Begitu menyaksikan kejadian yang telah diperlihatkan oleh Yang Maha Kuasa tersebut, Nabi Ibrahim as langsung sujud dan memuji Allah SWT tiada hentinya. Makin mantaplah keimanan dan keyakinan Nabi Ibrahim bahwa yang berhak disembah adalah hanya satu, Allah SWT.