Sunday, June 17, 2012

Awal Pertemuan Nabi Khidir dan Tirmidzi

Kisah islamiah sore dengan Kisah Nabi Khidir as.
Nabi Khidir as merupakan salah seorang nabi yang memiliki rahasia yang hanya Allah SWT saja yang mengetahuinya secara persis.

Pada kesempatan kali ini, admin kisah islamiah akan sedikit menceritakan bagaimana sebenarnya awal pertemuan antara Nabi Khidir as dan ulama terkenal at-Tirmidzi.


Kisahnya.
Pada suatu kesempatan, Muhammad bin Ali at-Tirmidzi bersama dengan dua orang lainnya bertekad untuk melakukan pengembaraan mencari ilmu. Namun, ketika mereka hendak berangkat, jadi sedihlah hati ibunya.




"Wahai buah hati ibu," kata sang ibu.
"Aku adalah seorang perempuan yang sudah tua dan lemah. Bila ananda pergi, maka tak ada lagi seorang pun yang ibunda punyai di atas dunia ini. Selama ini anandalah tempat ibu bersandar, kepada siapakah ananda menitipkan ibunda yang sebatang kara dan lemah ini?" tutur ibundanya.

Kata-kata itu menggoyahkan semangat Tirmidzi, dan akhirnya ia membatalkan niatnya. Sementara kedua sahabatnya tetap berangkat mengembara mencari ilmu.

Pada suatu hari, Tirmidzi duduk di sebuah pemakaman meratapi nasibnya.
"Di sinilah aku, tak ada yang peduli kepadku yang bodoh ini," guman Tirmidzi.
Sedangkan dua sahabtanya tadi hanya akan kembali sebagai orang-orang yang terpelajar dan berbeda dari sebelumnya.



Bertemu Orang Tua di Pemakaman.
Tiba-tiba saja muncullah seorang tua dengan wajah berseri menegur Tirmidzi.
"Nak...mengapakah engkau menangis?" tanya orang tua itu.
Akhirnya Tirmidzi menceritakan segala keluh kesahnya selama ini.

"Maukah engkau menerima pelajaran dariku setiap hari sehingga engkau dapat melampau batas kedua sahabatmu itu dalam waktu yang singkat?" tanya orang tua itu.
"Aku bersedia," jawab Tirmidzi.

Maka setiap haru orang tua itu memberikan pelajaran kepada Tirmidzi.
Setelah 3 tahun berlalu, barulah Tirmidzi menyadari bahwa sesungguhnya orang tua itu adalah Nabi Khidir as.
Tirmidzi memperoleh keberuntungan yang seperti itu karena telah berbakti kepada ibundanya.

Itulah sedikit kisahnya, bayangkan kawand dalam waktu tempo tiga tahun barulah disadari Syeikh Tirmidzi kalau sebenarnya orang tua tersebut adalah Nabi Khidir as.